ATXUKALE — Media sosial, atau medsos, telah berkembang menjadi salah satu platform yang paling sering dikunjungi pengguna setiap hari karena fungsinya selain untuk berbagi informasi, juga untuk mencari hiburan, dan bahkan untuk berhubungan dengan orang-orang terdekat.
Sayangnya, di tengah peningkatan penggunaan media sosial, platform ini juga menjadi tempat baru untuk pelaku penipuan digital. Penipuan berkedok akun merek resmi semakin meningkat karena berbagai strategi yang digunakan. Mereka menggunakan ketidakpercayaan yang ada dan kurangnya verifikasi pengguna.
Penipuan di medsos biasanya menggunakan akun palsu yang menyamar sebagai perwakilan merek ternama atau toko resmi. Mereka meyakinkan calon korban untuk melakukan transaksi di luar kanal resmi dengan menggunakan akun yang tampak profesional, yang memiliki logo, nama, dan unggahan promosi yang menyerupai merek asli.
Menawarkan promosi atau potongan harga luar biasa yang terasa sayang untuk dilewatkan adalah modus yang sering digunakan. Misalnya, potongan harga besar untuk barang elektronik yang baru dirilis atau tiket perjalanan murah dengan promosi terbatas.
Pelaku akan meminta transaksi dilakukan melalui aplikasi pesan pribadi seperti WhatsApp atau pesan langsung (DM) media sosial setelah menarik perhatian calon korban.
Pembayaran kemudian dikirim ke rekening pribadi atau dompet digital pelaku daripada rekening resmi perusahaan, yang menunjukkan potensi penipuan.
Ciri-ciri modus penipuan di medsos
Sebenarnya, modus penipuan di media sosial dapat dikenali karena pola berulang yang biasa digunakan pelaku ditemukan ketika diteliti dengan cermat.
Pertama, membuat akun media sosial mirip dengan akun resmi perusahaan, tetapi ejaan dan namanya berbeda.
Kedua, pelaku menolak melakukan transaksi melalui situs atau platform e-commerce yang dapat diandalkan.
Ketiga, pelaku menggunakan media sosial untuk melakukan transaksi dan meminta korban untuk membayar ke rekening atas nama individu daripada perusahaan. Pelaku juga biasanya memaksa korban untuk segera menyelesaikan transaksi agar mereka dapat mempertahankan promosi “menggiurkan” yang telah mereka tawarkan.
Keempat, pelaku tidak dapat memberikan bukti yang sah atau jelas tentang identitas mereka sebagai perwakilan resmi dari merek yang relevan.
Untuk menghindari kerugian akibat penipuan, orang disarankan untuk menghindari promosi berlebihan di media sosial dan selalu memverifikasi akun dan jalur transaksi.
Pastikan semua transaksi dilakukan melalui website resmi, aplikasi, atau platform e-commerce tepercaya, atau toko fisik resmi yang dapat diakses secara langsung.
Selain itu, lakukan verisikasi gandan dengan memastikan promo tersebut asli dengan mengunjungi situs atau akun media sosial resmi penjual.
Selain itu, jangan pernah memberi tahu orang lain data pribadi sensitif seperti nomor kartu debit atau kredit, PIN, atau kode one-time password (OTP).
Danamon ajak nasabah lebih cermat lewat kampanye #JanganKasihCelah
Di tengah maraknya kasus penipuan digital yang menyasar masyarakat melalui media sosial, meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan adalah langkah penting untuk melindungi diri sendiri. Perlindungan datang dari lembaga keuangan yang proaktif memberikan pendidikan kepada klien mereka.
Danamon adalah salah satu perusahaan yang secara aktif berpartisipasi dalam gerakan #JanganKasihCelah dalam rangka memberikan pelatihan pencegahan penipuan online.
Kampanye Danamon mengajarkan pelanggan tentang taktik penipuan yang sering terjadi, terutama yang menyamar sebagai akun merek resmi dan meminta transfer ke rekening pribadi.
Selain itu, Danamon mengingatkan bahwa merek resmi tidak akan melakukan transaksi di luar jalur resmi; ini termasuk melakukan transaksi ke rekening atas nama individu atau melalui chat pribadi. Karena itu, pelanggan diminta untuk selalu berhati-hati sebelum menyetor uang.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pelanggan untuk waspada terhadap setiap pesan yang mencurigakan yang membawa transaksi keluar dari jalur resmi. Jangan ragu untuk menolak seseorang yang mengaku sebagai perwakilan merek.
Namun, jangan panik jika Anda sudah terlanjur melakukan transaksi yang mencurigakan atau merasa seperti telah menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan merek. Ada beberapa langkah penting yang dapat Anda ambil segera untuk mengurangi risiko kerugian dan mempercepat penanganan masalah.
Langkah cepat jika terlanjur jadi korban penipuan
Jika Anda merasa telah menjadi korban atau menemukan indikasi penipuan yang mengatasnamakan Danamon, segera lakukan langkah berikut.
- Hubungi Hello Danamon di 1-500-090 untuk melaporkan indikasi penipuan atau pemaksaan transaksi mencurigakan yang mengatasnamakan Danamon.
- Jika transaksi sudah terlanjur dilakukan, laporkan segera kepada pihak Danamon melalui Hello Danamon untuk ditindaklanjuti.
- Blokir kartu sementara melalui D-Bank PRO. Pemblokiran juga bisa dilakukan secara permanen melalui Hello Danamon demi keamanan.
- Laporkan informasi dan bukti indikasi penipuan yang dimiliki kepada Hello Danamon untuk investigasi lebih lanjut.
Seiring perkembangan teknologi, penipuan digital terus meningkat. Namun, setiap orang bisa melindungi dirinya dari kerugian dengan tetap waspada dan bertransaksi dengan bijak.
#JanganKasihCelah sedikit pun. Tutup celahnya, tutup peluangnya.
SUMBER BIZ.KOMPAS.COM : Jangan Kasih Celah Modus Penipuan di Media Sosial, Ini Cara Menghindarinya